-->

Sabtu, 16 September 2017

Geger Pernyataan Panglima TNI Gatot Soal 5000 Senjata Ilegal, Ternyata Wiranto Ungkap Fakta Sebenarnya

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan 5000 pucuk senjata yang dipesan oleh institusi tertentu adalah pesanan Badan Intelijen Negara (BIN) yang diperuntukkan bagi sekolah intelijen. Pengadaannya pun tidak perlu meminta izin dari Mabes TNI.


"Dari penjajakan dan penelitian yang saya lakukan, maka pembelian atau pengadaan senjata, apalagi dari Pindad yang bukan standart TNI itu memang perlu minta izin, tapi bukan dari Mabes TNI. Tetapi cukup dari Mabes Polri. dan sudah dilakukan," kata Wiranto di Kantor Kementerian Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).

Selain itu, pembelian senjata yang ternyata hanya berjumlah 500 pucuk, juga tidak perlu izin khusus terlebih dahulu kepada Presiden dan tidak perlu melibatkan Presiden.

"Dengan demikian, maka isu ini saya kira kita tutup. Karena sudah tidak ada masalah sebenarnya," ujar Wiranto.

Ia berharap, masyarakat tidak perlu khawatir akan isu yang pertama kali dihembuskan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Isu tersebut hanyalah kesalahan komunikasi yang tidak utuh diterima publik Sehingga menimbulkan spekulasi seakan-akan ada suatu kelompok yang ingin menggangu keamanan nasional.

"Tidak perlu dikhawatirkan karena ada satu kekuatan lain yang akan membeli senjata sampai 5000 pucuk untuk ke hal-hal yang akan mengganggu kepentingan nasional atau keamanan nasional. Itu tidak benar sama sekali," kata Wiranto.

Sebelumnya, hari Jumat (22/9/2017) dalam forum silaturrahim bersama para Purnawirawan TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Gatot mengatakan ada institusi yang telah memesan 5000 pucuk senjata dan mencatut nama Presiden.

Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto dan Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno serta Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.suara.com

Beredar, Rekaman Pidato Panglima TNI Jenderal Gatot Soal 5.000 Pucuk Senjata Yang Melibatkan Jenderal, Simak.....

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut adanya institusi di luar militer yang akan mendatangkan 5000 senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan Jenderal Gatot tersebut disampaikan saat acara silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9) kemarin.

“Situasi yang sekarang ini yang sama-sama kita harus waspadai, ada semacam etika politik yang tidak bermoral, atau dikatakan pada saat ABRI yang dulu, itu terjadi sekarang ini. Sehingga suatu saat apabila kami yang junior ini melakukan langkah di luar kepatutan para senior, itu karena kami bhayangkari. Tapi pasti data-data kami akurat, ada kelompok institusi yang akan membeli 5000 pucuk senjata, bukan militer, ada itu, ada yang memaksa, ada yang mempidanakan. Dan data-data kami, intelijen kami, akurat”, kata Jenderal Gatot dalam pidatonya.

Dia juga mensinyalir ada anggota institusi TNI yang tak bersih dengan bersikap amoral demi kepentingan meraih jabatan

“Bahkan TNI pun akan dibeli, jujur saya katakan, tidak semua institusi (TNI) bersih, ada yang punya keinginan dengan cara yang amoral untuk mengambil jabatan,” ungkap Jenderal Gatot.

Jenderal Gatot pun berjanji, pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika institusi tersebut tetap memaksa.

“Saya berjanji, mereka akan saya buat merintih, bukan hanya menangis, biarpun itu jenderal, karena ini berbahaya. Memakai nama presiden, seolah-olah itu presiden yang berbuat, padahal saya yakin itu bukan presiden. Informasi yang saya dapat kalau bukan dari A1 tidak akan saya sampaikan disini,” ujar Jenderal Gatot.

Dia menegaskan, hanya TNI-Polri yang berhak memiliki senjata. Bahkan, kalaupun Polri memiliki persenjataan perang, TNI akan menyerbunya.

“Saya katakan, kita akan pantau terus, begitu itu ada akan kita serbu, jadi suatu saat kami akan menyerbu pak, karena itu tidak boleh di NKRI ada institusi yang memiliki senjata selain TNI dan Polri. Bahkan polisipun tidak boleh memiliki senjata yang bisa menembak tank, dan bisa menembak pesawat, dan bisa menembak kapal, saya serbu kalau ada,” tegas Jenderal Gatot yang disambut tepuk tangan hadirin.

Acara tersebut turut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal TNI (Purn), Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, serta sejumlah petinggi TNI lainnya.

0 Komentar Geger Pernyataan Panglima TNI Gatot Soal 5000 Senjata Ilegal, Ternyata Wiranto Ungkap Fakta Sebenarnya

Posting Komentar

Back To Top