-->

Rabu, 20 September 2017

Teka-Teki Pertemuan Jokowi-Wiranto-Gatot Nurmantyo di Istana. Ternyata...!!

Tanggal 27 September sore, Presiden Joko Widodo memanggil Menkopolhukam, Wiranto, dan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, ke Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan selama 30 menit tersebut, Jokowi mengatakan banyak hal yang dibicarakan.


Santer beredar kabar, dalam pertemuan ini, baik Wiranto maupun Gatot diminta untuk menjelaskan polemik pengadaan 5.000 senjata ilegal, yang sempat dilontarkan Gatot beberapa waktu yang lalu. 

Sebelum melakukan pertemuan di Istana, Jokowi memang sudah terlebih dahulu bertemu dengan Gatot di Lanud Halim Perdanakusuma pada Selasa (26/9), usai melakukan kunjungan kerja ke Bali.

Dalam kesempatan itu, Gatot sudah menjelaskan perihal miskomunikasi yang terjadi terkait pernyataannya mengenai 5.000 senjata tersebut.

"Ya tadi malam setelah dari Bali, (Gatot) sudah bertemu dengan saya di Halim. Sudah dijelaskan,” kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9) malam.

Jokowi menjelaskan, Gatot sudah memberikan penjelasan terkait miskomunikasi pembelian “5.000 senjata ilegal”. Menurut Jokowi, Menkopolhukam Wiranto sudah meluruskan polemik ini.

"Saya kira penjelasan dari Menkopolhukam sudah jelas. Kira-kira itu. Saya kira tidak usah saya ulang lagi," jelas Jokowi.

Wiranto, Ryamizard, dan Jenderal Gatot Nurmantyo

Pernyataan Gatot memang telah diluruskan oleh Menkopolhukam Wiranto dan Menhan Ryamizard Ryacudu. Mereka menyebut, yang dimaksud Gatot adalah pembelian 521 senjata laras pendek untuk sekolah intelijen BIN. Pembeliannya pun bukan ke pihak asing, namun ke PT Pindad. 

Namun, Gatot menyatakan bahwa Menkopolhukam dan Menhan bukanlah atasannya. Menurutnya, atasan Panglima TNI adalah Presiden. Gatot kemudian mengklarifikasi ucapannya. Menurutnya, kabar pembelian 5.000 senjata itu baru rencana.

"Yang kemarin saya sampaikan hanya akan belum terjadi kan maka semuanya informasi hanya boleh saya sampaikan kepada atasan saya Presiden. Menkopolhukam pun tidak Menhan pun tidak,” kata Gatot usai mengisi acara di Fraksi PKS, DPR, Senayan, Jakarta, sesaat sebelum menemui Jokowi di Istana.

Gatot menegaskan, segala informasi yang dia dapatkan hanya akan dilaporkan kepada Presiden Jokowi sebagai atasannya. Namun, bisa juga dia sampaikan kepada anggota DPR sebagai mitra kerja.

"Ya kan saya bilang itu laporan saya kepada beliau. Ya saya enggak boleh melaporkan sama atasan saya. Kalau ditanya DPR nah beda. Dipanggil DPR, saya sampaikan saya tidak salah, begitu," tegasnya.

Sementara itu, bila merujuk pada Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, institusi TNI secara kedudukan berada di bawah Presiden, di bawah koordinasi langsung dari Menteri Pertahanan. Pada Pasal 3 UU 34 Tahun 2004, dijelaskan bahwa untuk pengerahan dan penggunaan kekuatan militer, Panglima TNI berkoordinasi langsung dengan Presiden. Sementara untuk kebijakan strategi pertahanan dan dukungan administrasi, Panglima TNI ada di bawah koordinasi Menhan.

Berikut bunyi Pasal 3 UU 34 Tahun 2004 Tentang TNI:

(1) Dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan militer, TNI berkedudukan di bawah Presiden. 

(2) Dalam kebijakan dan strategi pertahanan serta dukungan administrasi, TNI di bawah koordinasi Departemen Pertahanan.

Sementara itu Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Pribowo, menyebut, tidak ada pembicaraan soal polemik 5.000 senjata dalam pertemuan antara Jokowi, Wiranto, dan Gatot. Gatot hanya mengundang Jokowi untuk menghadiri peringatan HUT TNI. Johan meminta isu 5.000 senjata ini tidak diperpanjang lagi.

"Kalau tadi yang disampaikan oleh Panglima TNI ke Presiden ya itu tadi, HUT TNI. (Soal senjata) sudah clear dengan penjelasan (Menko Polhukam) Wiranto, Presiden sudah mendapat penjelasan, laporan. Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi," kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9).

Menurut Johan, isu tersebut sudah selesai saat Jokowi dan Gatot berbincang di Lanud Halim Perdanakusuma.

"Yang berkaitan dengan yang tadi ditanyakan, mengenai ramai-ramai itu sudah dilaporkan Gatot Nurmantyo kemarin malam waktu di Halim. Presiden juga sudah mendapat laporan secara lengkap apa yang dikatakan Gatot Nurmantyo," lanjut dia.(kumparan.com)

0 Komentar Teka-Teki Pertemuan Jokowi-Wiranto-Gatot Nurmantyo di Istana. Ternyata...!!

Posting Komentar

Back To Top